Dibuat oleh Zelika Putri Wibowo
Pada tanggal 22-25 Desember 2022, kami berkesempatan untuk mengadakan program pengabdian masyarakat “Bakti Pemuda untuk Desa Mandalawangi.” Berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Yayasan Aliansi Remaja Independen melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang berorientasi pada pembangunan pemuda di desa Mandalawangi, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Dengan menargetkan sasaran pada pemuda di usia remaja (16-30) tahun, diharapkan setelah dilakukannya program ini, pemuda dapat lebih mengambil peran dalam program-program pembangunan berkelanjutan di desanya. Hal tersebut didasarkan pada laporan Indeks Pembangunan Pemuda tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Kementerian PPN atau Bappenas yang menyatakan bahwa pemuda pada dasarnya memiliki peran krusial dalam setiap tahapan pembangunan, diantaranya sebagai 1) Target Group (bekerja sama dengan Pemuda sebagai penerima manfaat) sebagai sasaran dan penerima manfaat pembangunan; 2) sebagai Collaborators (Pemuda sebagai mitra) berpartisipasi dalam setiap tahapan pembangunan (perencanaan, pelaksanaan, dan monev); 3) sebagai Initiators (Pemuda sebagai pemimpin) menjadi pemimpin dan agen perubahan dalam pencapaian target pembangunan.
Program yang diadakan selama empat hari ini memiliki tujuan untuk melatih pemuda mengenai Kesehatan Reproduksi untuk dapat menjadi pengajar sebaya di desanya, memetakan kebutuhan pemuda di desa, khususnya di Desa Mandalawangi sebagai acuan untuk pengembangan program ARI dan Kemenpora, masukan untuk RPJPN tahun 2025-2945, dan mendorong partisipasi pemuda dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), serta mengajak pemuda untuk dapat berpartisipasi dalam skenario pembangunan desa.Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam program ini ARI menyiapkan agenda-agenda program lanjutan yang mencakup edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat desa Mandalawangi, khususnya kepada para pemuda.
Agenda pertama yang dilakukan adalah melakukan diskusi bersama kepada desa dengan perwakilan pemuda (karang taruna) guna memetakan situasi kepemudaan di desa setempat. Setelah melakukan pemetaan, ARI bersama para narasumber melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar dengan membawa beberapa materi yang berkaitan dengan pembangunan. Materi yang dibawakan antara lain:
Dalam kesempatan ini, ARI juga mengajak para pemuda di Desa Mandalawangi berdiskusi melalui Focus Group Discussion (FGD). Dalam FGD tersebut, para pemuda diberikan kesempatan untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menyuarakan kebutuhannya sebagai upaya mendukung pembangunan di desa tersebut. Melalui diskusi FGD ini, ARI sebagai organisasi orang muda juga dapat menunjukkan standing positionnya serta turut andil dan terlibat untuk membantu sesuai dengan kapasitasnya dalam upaya pembangunan nasional dan desa.